Hangeul merupakan sistem penulisan utama
di korea, sebelumnya (sebelum abad ke-15), di sana juga menggunakan karakter
Cina seperti yang digunakan Cina dan Jepang saat ini. Banyak sekali sumber yang
dapat digunakan untuk mempelajari penulisan hangeul. Hangeul memiliki beberapa karakter
(seperti huruf) yang kemudian dirangkai untuk membentuk satu kata. Jelas ini
berbeda dengan karakter Cina yang untuk satu kata dan satu arti tertentu ia
memiliki bentuk tertentu pula.
Menurut saya, yang penting dari
mempelajari hangeul di sini adalah cara pengucapan atau pembacaannya (terutama pengucapan
dari bentuk romanisasinya). Terutama untuk romanisasi ‘eo’, ‘o’, ‘eu’, ‘e’, ‘ae’,
‘k/g’, ‘t/d’, ‘r/l’, ‘b/p’, ‘j/ch’ dan beberapa catatan mengenai cara
pembacaan/pengucapan romanisasi hangeul.
Berikut huruf hangeul, romanisasi dan
cara membacanya. Hanya yang memiliki cara pembacaan khusus yang diberi
keterangan. Jika tidak ada keterangan maka cara membacanya sama seperti dalam
bahasa Indonesia.
Huruf
Vokal
Ada dua jenis huruf vokal, atau dalam
bahasa Indonesia dikenal sebagai huruf hidup, yaitu vokal dasar dan kombinasi.
Vokal kombinasi diperoleh dari menggabungkan dua vokal dasar menjadi bentuk
atau pengucapan baru.
Vokal
dasar
ㅏ = a
ㅑ = ya
ㅓ = eo, sama seperti pembacaan ‘o’ dalam kata
omong, kosong, bohong.
ㅕ = yeo, bacaan ‘eo’ sama seperti padaㅓsebelumnya,
tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
ㅗ = o, sama seperti pembacaan ‘o’ dalam bola,
orang.
ㅛ = yo, sama seperti ‘o’ sebelumnya,
tinggal ditambah ‘y’ di depannya.
ㅜ = u,
ㅠ = yu,
ㅡ = eu, sama seperti pembacaan ‘e’ pada
kata elang, kelinci, bentrok.
Vokal kombinasi
ㅔ = e, gabungan dariㅓdanㅣ, pembacaannya sama seperti ‘e’ pada kata lele.
ㅖ = ye, bacaan ‘e’ sama seperti padaㅔsebelumnya,
tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
ㅐ = ae, gabungan dariㅏdanㅣ, pembacaannya sama seperti ‘e’
pada kata bebek, kresek, brengsek. Bisa juga dikatakan cara membaca ‘ae’ itu
seperti ‘e’ namun dengan mulut lebih lebar ke atas bawah bukan ke samping
(lebih membuka).
ㅒ = yae, bacaan ‘ae’ sama seperti padaㅐsebelumnya,
tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
ㅘ = wa, gabungan dari ㅜ danㅏ atau ‘u’ dan ‘a’ yang kemudian
ketika digabung menjadi ‘ua’ dan untuk memudahkan pengucapan maka menjadi wa.
Coba jika kita ulang berkali kali kata ‘ua’ maka akan menjadi ‘wa’. Hal ini juga berlaku untuk vokal-vokal berikutnya.
Untuk cara pembacaan romanisasi sama seperti vokal-vokal sebelumnya dengan
ditambah huruf ‘w’ didepan kecuali untui ‘eui’ yang dibaca sama seperti
gabungan kedua vokal ‘eu’ dan ‘i’ dan ‘oe’ yang merupakan gabungan dari ‘o’ dan
‘i’.
ㅙ = wae
ㅝ = weo
ㅞ = we
ㅟ = wi
ㅚ = oe
ㅢ = eui
Huruf Konsonan
ㄱ = k/g, cara membacanya memang antara
huruf ‘k’ dan ‘g’. Pada romanisasi, terkadang ditulis sebagai ‘k’ kadang ‘g’.
Kapan? Ini mengikuti kemudahan mengucapkan satu kata, lebih mudah/lebih enak
dibaca lebih dekat ke k atau g. Hanya dekat ke k atau g ya bukan 100% k dan
bukan 100% g. BIASANYA, huruf ㄱ akan dibaca dekat ke ‘k’ jika letaknya di
awal kata dan lebih dekat ke’g’ jika berada di tengah.
ㄴ = n
ㄷ = t/d, cara membacanya antara huruf
‘t’ dan ‘d’.
ㄹ = r/l, penjelasannya sama dengan
huruf ㄱ hanya saja BIASANYA ditulis
sebagai ‘r’ pada awal kata dan ‘l’ pada tengah kata.
ㅁ = m
ㅂ = b/p, cara membacanya antara huruf
‘b’ dan ‘p’
ㅅ = s
ㅈ = j/ch, cara membacanya antara huruf ‘j’ dan ‘ch’
ㅎ = h
ㅇ = ng/‘null’, maksudnya
‘null’ adalah, huruf vokal bisa dibaca jika disambung dengan huruf konsonan
atau dengan katakter ‘null’ ini. Misal huruf s+a=sa (ㅅㅏ) kalo null+a=a (ㅇㅏ), kalo cuma
ㅏ aja nggak
berbunyi apa-apa, sama seperti bahasa arab (di alquran), harakat cuma harakat
fathah/kasrah saja tidak bisa dibaca a/i, harus ada alifnya kan?.
Huruf k/g, t/d, b/p, j/ch, terkadang di baca
kuat (lebih menjadi k, t, p, ch) kadang lebih lemah. Biasanya jika ada di depan
kata, maka dibaca lebih kuat. Namun, ada turunan dari huruf-huruf ini yang
SELALU dibaca dengan kuat. Jika dilihat bentuk hurufnya, huruf-huruf ini mirip
dengan huruf sebelumnya.
ㅋ = k
ㅌ = t
ㅍ = p
ㅊ = ch
Huruf-huruf ini, k/g, t/d, b/p, j/ch bisa
dibaca kuat dan lemah, ada huruf yang disebut konsonan dobel yang selalu di
baca kuat. Ya, sesuai namanya, huruf ini merupakan dua kali dari huruf
singelnya. Pengucapannya lebih berenergi dari yang single, ya hampir sama
seperti dalam bahasa Indonesia ketika ada dua konsonan yang dobel seperti huruf
‘k’ dalam menunjukkan, cara membacanya berbeda dengan menunjukan.
ㄲ = kk
ㄸ = tt
ㅃ = pp
ㅆ = ss
ㅉ = jj
Setelah tahu huruf atau karakter apa saja yang ada pada hangeul, selanjutnya kita belajar bagaimana membaca rangkaian karakter tadi. Cek di artikel selanjutnya yaa... :)
Setelah tahu huruf atau karakter apa saja yang ada pada hangeul, selanjutnya kita belajar bagaimana membaca rangkaian karakter tadi. Cek di artikel selanjutnya yaa... :)
No comments:
Post a Comment