.

Monday, December 7, 2015

Hangeul #1

Hangeul merupakan sistem penulisan utama di korea, sebelumnya (sebelum abad ke-15), di sana juga menggunakan karakter Cina seperti yang digunakan Cina dan Jepang saat ini. Banyak sekali sumber yang dapat digunakan untuk mempelajari penulisan hangeul. Hangeul memiliki beberapa karakter (seperti huruf) yang kemudian dirangkai untuk membentuk satu kata. Jelas ini berbeda dengan karakter Cina yang untuk satu kata dan satu arti tertentu ia memiliki bentuk tertentu pula.

Menurut saya, yang penting dari mempelajari hangeul di sini adalah cara pengucapan atau pembacaannya (terutama pengucapan dari bentuk romanisasinya). Terutama untuk romanisasi ‘eo’, ‘o’, ‘eu’, ‘e’, ‘ae’, ‘k/g’, ‘t/d’, ‘r/l’, ‘b/p’, ‘j/ch’ dan beberapa catatan mengenai cara pembacaan/pengucapan romanisasi hangeul.

Berikut huruf hangeul, romanisasi dan cara membacanya. Hanya yang memiliki cara pembacaan khusus yang diberi keterangan. Jika tidak ada keterangan maka cara membacanya sama seperti dalam bahasa Indonesia.

Huruf Vokal
Ada dua jenis huruf vokal, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai huruf hidup, yaitu vokal dasar dan kombinasi. Vokal kombinasi diperoleh dari menggabungkan dua vokal dasar menjadi bentuk atau pengucapan baru.

Vokal dasar
= a
= ya
= eo, sama seperti pembacaan ‘o’ dalam kata omong, kosong, bohong.
= yeo, bacaan ‘eo’ sama seperti padasebelumnya, tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
= o, sama seperti pembacaan ‘o’ dalam bola, orang.
= yo, sama seperti ‘o’ sebelumnya, tinggal ditambah ‘y’ di depannya.
= u,
= yu,
= eu, sama seperti pembacaan ‘e’ pada kata elang, kelinci, bentrok.
= i.


Vokal kombinasi
= e, gabungan daridan,  pembacaannya sama seperti ‘e’ pada kata lele.
= ye, bacaan ‘e’ sama seperti padasebelumnya, tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
= ae, gabungan daridan, pembacaannya sama seperti ‘e’ pada kata bebek, kresek, brengsek. Bisa juga dikatakan cara membaca ‘ae’ itu seperti ‘e’ namun dengan mulut lebih lebar ke atas bawah bukan ke samping (lebih membuka).

= yae, bacaan ‘ae’ sama seperti padasebelumnya, tinggal ditambah ‘y’ didepannya.
= wa, gabungan dari dan atau ‘u’ dan ‘a’ yang kemudian ketika digabung menjadi ‘ua’ dan untuk memudahkan pengucapan maka menjadi wa. Coba jika kita ulang berkali kali kata ‘ua’ maka akan menjadi ‘wa’. Hal ini  juga berlaku untuk vokal-vokal berikutnya. Untuk cara pembacaan romanisasi sama seperti vokal-vokal sebelumnya dengan ditambah huruf ‘w’ didepan kecuali untui ‘eui’ yang dibaca sama seperti gabungan kedua vokal ‘eu’ dan ‘i’ dan ‘oe’ yang merupakan gabungan dari ‘o’ dan ‘i’.

= wae
= weo
= we
= wi
= oe
= eui

Huruf Konsonan
= k/g, cara membacanya memang antara huruf ‘k’ dan ‘g’. Pada romanisasi, terkadang ditulis sebagai ‘k’ kadang ‘g’. Kapan? Ini mengikuti kemudahan mengucapkan satu kata, lebih mudah/lebih enak dibaca lebih dekat ke k atau g. Hanya dekat ke k atau g ya bukan 100% k dan bukan 100% g. BIASANYA, huruf akan dibaca dekat ke ‘k’ jika letaknya di awal kata dan lebih dekat ke’g’ jika berada di tengah.

= n
= t/d, cara membacanya antara huruf ‘t’ dan ‘d’.
= r/l, penjelasannya sama dengan huruf  hanya saja BIASANYA ditulis sebagai ‘r’ pada awal kata dan ‘l’ pada tengah kata.

= m
= b/p, cara membacanya antara huruf ‘b’ dan ‘p’
= s
= j/ch, cara membacanya antara huruf ‘j’ dan ‘ch’
= h
= ng/‘null’, maksudnya ‘null’ adalah, huruf vokal bisa dibaca jika disambung dengan huruf konsonan atau dengan katakter ‘null’ ini. Misal huruf s+a=sa (ㅅㅏ) kalo null+a=a (ㅇㅏ), kalo cuma aja nggak berbunyi apa-apa, sama seperti bahasa arab (di alquran), harakat cuma harakat fathah/kasrah saja tidak bisa dibaca a/i, harus ada alifnya kan?.

Huruf k/g, t/d, b/p, j/ch, terkadang di baca kuat (lebih menjadi k, t, p, ch) kadang lebih lemah. Biasanya jika ada di depan kata, maka dibaca lebih kuat. Namun, ada turunan dari huruf-huruf ini yang SELALU dibaca dengan kuat. Jika dilihat bentuk hurufnya, huruf-huruf ini mirip dengan huruf sebelumnya.

= k
= t
= p
= ch

Huruf-huruf ini, k/g, t/d, b/p, j/ch bisa dibaca kuat dan lemah, ada huruf yang disebut konsonan dobel yang selalu di baca kuat. Ya, sesuai namanya, huruf ini merupakan dua kali dari huruf singelnya. Pengucapannya lebih berenergi dari yang single, ya hampir sama seperti dalam bahasa Indonesia ketika ada dua konsonan yang dobel seperti huruf ‘k’ dalam menunjukkan, cara membacanya berbeda dengan menunjukan.

= kk
= tt
= pp
= ss
= jj

Setelah tahu huruf atau karakter apa saja yang ada pada hangeul, selanjutnya kita belajar bagaimana membaca rangkaian karakter tadi. Cek di artikel selanjutnya yaa... :)

No comments:

Post a Comment

Free Apple 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com