이에요 / 예요 = i-e-yo / ye-yo = adalah,
ialah
Sebenarnya sulit mencari arti dari i-e-yo/ye-yo, penggunaannya kurang
lebih sama seperti penggunaan kata ‘adalah’ atau ‘ialah’. Misal dalam kalimat
‘ini adalah piring’ dan ‘saya adalah pelajar’. Dalam bahasa inggris,
penggunaannya kurang lebih sama seperti ‘is, am, are’’, yang sebenarnya tidak
memiliki arti khusus namun penting dalam membentuk suatu kalimat. Nah dalam
bahasa Indonesia dan Inggris kata-kata ini diletakkan sebelum benda, namun dalam
Bahasa Korea kata i-e-yo/ye-yo diletakkan diakhir kata atau kalimat. Misal A+ye-yo atau B+i-e-yo.
Kapan menggunakan i-e-yo dan kapan menggunakan ye-yo hanya
tergantung pada huruf terakhir dari kata yang mendahuluinya. Jika huruf
tersebut merupakan huruf vokal maka digunakan ye-yo, jika konsonan maka
digunakan i-e-yo. Ini hanya masalah kemudahan pengucapan, dimana setelah
membunyikan huruf vokal akan lebih mudah mengucapkan ye-yo dari pada i-e-yo dan
sebaliknya. Saat diucapkan, keduanya tidak akan begitu nampak (sama saja).
Dalam bahasa Indonesia mungkin kata ‘adalah’ tidak terlalu penting untuk
dibubuhkan. Misal “saya adalah seorang pelajar” memiliki arti yang sama dengan
“saya seorang pelajar”. Berbeda dengan bahasa Inggris di mana ‘is, am, are’
merupakan komponen yang penting untuk membentuk kalimat seperti “I am a
student” dan akan menjadi kurang berarti ketika dibentuk sebagai “I a student”. Dalam bahasa korea, penggunaan i-e-yo / ye-yo ini seperti
‘is, am, are’ dalam bahasa inggris, atau dapat dikatakan penting untuk
dibubuhkan.
Contoh:
물이에요 = 물 + 이에요 = mul + i-e-yo = mul-i-e-yo = (ini adalah) air
가방이에요 = 가방 + 이에요 = ga-bang + i-e-yo =
ga-bang-i-e-yo = (ini adalah) tas
사무실이에요 = 사무실 + 이에요 = sa-mu-sil + i-e-yo =
sa-mu-sil-i-e-yo = (ini adalah) kantor
학교예요 = 학교 + 예요 = hak-gyo + ye-yo = hak-gyo-ye-yo
= (ini adalah) sekolah
저예요 = 저 + 예요 = jeo + ye-yo =
jeo-ye-yo = (ini adalah) saya
Perhatikan
pula bagaimana pemilihan i-ye-yo dan ye-yo dilihat dari huruf terakhir kata
yang mendahuluinya (huruf yang ditebalkan).
Sama
seperti dalam Bahasa Indonesia, dalam bahasa Korea, sebuah kalimat pernyataan
bisa berubah menjadi kalimat tanya ketika diubah intonasinya menjadi nada
tanya.
물이에요 = mul-i-e-yo = Ini air
물이에요? = mul-i-e-yo? = Ini air? Ini airkah?
Dalam
Bahasa Korea, kalimat yang sederhana dapat memiliki banyak arti, tergantung
pada situasi di mana kalimat tersebut diucapkan. Misal pada kalimat hak-yo-ye-yo?
pada contoh di bawah ini. Misal kita sedang berbincang dalam telefon dengan
teman kita, kita bisa hanya dengan bertanya ‘hak-yo-ye-yo?’ untuk menanyakan
“apakah kamu sedang di sekolah?”. Bayangannya, seperti dalam Bahasa Indonesia,
di mana kita bisa hanya mengatakan “lagi di sekolah?” dari pada mengucapkan
“Apakah kamu lagi di sekolah?”
학교예요 = hak-gyo-ye-yo = (Ini adalah) sekolah
학교예요?
= hak-yo-ye-yo? = ini sekolah? Kamu lagi di sekolah?
뭐 = mweo = Apa
뭐예요? = mweo-ye-yo? = Apa ini? Apa itu? Apa?
Jika kita
sering melihat drama atau program Korea, kata “mweo” terdengar seperti “bweo”.
Ya, orang Korea memang mengucapkan huruf
m sedikit seperti huruf b, atau mengucapkan huruf m dengan sedikit mengeluarkan
udara diantara kedua bibir, tidak seperti kita yang menutup rapat bibir,
sehingga ‘mweo’ terdengar sebagai ‘bweo’ atau bahkan seperti ‘beo’.
Kalimat “mwo-ye-yo?” Atau “apa?” ketika diucapkan dengan nada tertentu juga
bisa menjadi kalimat provokatif. Dalam Bahasa Indonesia artinya kurang lebih
sama ketika kita mengatakan “Apa lo liat-liat?”, “Apa-apaan ini?” dengan nada
provokatif atau marah. Ya, jadi seperti nada menantang.[]
No comments:
Post a Comment